MATERI PELATIHAN KEMENPORA PELATIHAN PENGEMBANGAN KARAKTER WIRAUSAHA DAN KETERAMPILAN MEMBACA PELUANG BISNIS TAHUN 2014

Posted by Unknown 0 komentar
DREAMS

Materi pelatihan intinya bertema pada menentukan goal setting. Goal setting adalah tujuan, tujuan kemana usaha akan dikembangkan, tujuan akan omset yang harus didapatnya perbulan, dan tujuan untuk apa usaha itu dibangun. Berikut adalah pemaparan yang saya kutip dari trainer Ibnu Wahid F.A.
“Masih minimnya masyarakat Indonesia yang sukses dalam berwirausaha karena kebanyakan dari mereka belum memiliki tujuan serta target yang jelas,”
Kurang berhasilnya berwirausaha, selain tidak adanya kejelasan target, juga dipengaruhi oleh tidak adanya keberanian mengambil resiko dan tidak berani mencobanya Wirausaha Mandiri.
Hal sama juga diakui praktisi Alvin yang mengelola usaha fotografi. Alvin adalah salah satu anak yang di didik oleh trainer Ibnu Wahid. Alvin mengatakan bahwa seorang wirausahawan harus memiliki target yang jelas misalnya target omzet selama satu tahun ke depan dan sejumlah perencanaan dalam berwirausaha.
“Saya mengawali bisnis fotografi ini sendiri dari awal.Tidak ada yang mendukung saat jatuh. Namun, saya memiliki rencana dan target omzet bisa mencapai Rp81 miliar lima tahun ke depan,” kata Alvin yang mengaku omzetnya kini sudah Rp300 juta.
Potensi berwirausaha sangat besar karena Indonesia sangat kaya. Bahkan Indonesia menempati peringkat pertama di dunia untuk hasil sawit dan timah. Sementara karet dan gas alam peringkat kedua, batu bara peringkat ketiga, tembaga peringkat keempat, nikel peringkat kelima, dan emas di peringkat ketujuh.
Beliau juga memaparkan kalau dalam berbisnis kita harus jujur, harus focus dengan apa yang kita tuju, jangan malah memikirkan hal lain diluar kontek dari seputar bisnis yang kita jalani.
Saat kita berbisnis lalu gagal bukan hanya kita rugi materi, tapi kita juga akan rugi waktu.
Banyak peluang yang dapat dimanfaatkan di Indonesia dari hasil alamnya dan masyarakat Indonesia harus lebih kreatif dalam mengelola sumber daya alamnya, agar dapat meningkatkan perekonomian yang lebih besar lagi, wirausaha Mandiri harus mampu berwirausaha dan menciptakan Indonesia menjadi negara yang dibutuhkan dunia dan tidak menjadi buruh di negaranya sendiri. Apalagi, Indonesia masuk dalam lima negara dengan ekonomi terbesar pada 2030 bersama dengan Brazil, India, Rusia, dan China.

Bisnis selalu tentang pilihan, berani mengambil resiko atau decision maker adalah syarat mutlak yang harus dimiliki oleh para pebisnis muda. Bagaimana tidak, terkadang seseorang terhambat dalam bisnisnya hanya dikarenakan orang itu tidak berani mengambil peluang yang ada, dengan alasan mereka takut dengan resikonya, atau dengan kata lain mereka takut gagal. Padahal jika kita kaji lagi saat bisnis kita stuck dan tidak ada kemajuan itu berarti kita sudah setengah gagal. Gagal itu tidak apa-apa begitu yang dikatakan Trainer Ibnu Wahid, tapi jangan mengalami kegagalan yang sama terus-menerus, kita harus bisa mengambil pelajaran dari kegagalan kita. Kita koreksi kegagalan kita, dan kita berusaha agar tidak gagal lagi di kegagalan yang sama.

Disamping itu kita juga harus punya impian. Impian itu yang akan memberi kekuatan untuk kita, impian itu yang akan mendorong diri kita untuk selalu maju dan maju. Dengan impian seseorang bisa mengarahkan kepada dirinya apa yang harus saya lakukan? Apa yang bisa saya lakukan? Dan yang terpenting dari impian itu adalah bagaimana cara kita merealisasikan mimpi itu. Sebagai contoh saya ingin sukses, lantas buat apa jika kamu sukses? Saya ingin membahagiakan orang tua saya, saya ingin ikut berkontribusi dalam pembangungan daerah, saya akan lebih bisa membantu orang lain jika saya sukses.
Lantas seperti apa gambaran sukses menurut kamu? Mungkin ini yang membuat orang sudah bekerja mati-matian tapi tidak menemukan apa yang disebut sukses. Ya karena mereka tidak mengerti arti sukses yang sebenarnya. Mereka tidak bisa menggambarkan dengan real, dengan sesuatu yang nyata tentang apa definisi sukses menurut mereka.
Sebagai contoh saya bisa disebut sukses ketika saya memiliki mobil Honda civic tahun 2007 keatas, atau saya bisa disebut sukses ketika saya mampu membangun 10 masjid di kota Temanggung, atau apa saja. Disini kita diajarkan untuk membuat tabel dreams, tentang apa mimpi kita.
Sebagai contoh saya ambilkan beberapa mimpi saya yang saya tulis waktu pelatihan.
My dreams :

Rumah ukuran 10*20 meter 200.000.000
Biaya naik haji 2 orang @34.000.000 68.000.000
11 paket computer @ 3.500.000 38.500.000
Pembangunan masjid 200.000.000
Liburan ke Bali selama 5 hari 7 orang 15.000.000
Bisa melaksanakan shalat 5 waktu Waktu luang
Bisa melaksanakan shalat malam Waktu dan kondisi badan tidak capek
Kondisi badan yang sehat Olahraga dan makanan bergizi
Mobil Honda civic tahun 2014 369.500.000

Itu adalah beberapa contoh mimpi yang saya tuliskan pada waktu pelatihan. Apakah sekarang saya bisa mendapatkan itu semua? Tentu saja tidak, lalu bagaimana caranya? Caranya adalah kita cacah atau kita bagi menurut apa yang bisa kita lakukan terlebih dahulu.

Berikut ini adalah kutipan dari materi pelatihan :

Dreamer : pada tahap ini kita memimpikan sesuatu
Cara Dreamer:
• Perankan diri kita sebagai si kreatif yang memulai rancangan dengan menggali dan mengungkapkan, menulis ide secara bebas.
• Yang penting adalah mengungkap ide seluas-luasnya, dengan cepat. Mengapa harus cepat? Karena daya konsentrasi pikiran tidak bisa berlangsung terlalu lama. Kalau sudah terinterupsi hal lain biasanya kembalinya juga butuh waktu yang lama.
• Jangan pula risau soal bahan, referensi, nanti saja itu, yang penting semua ide tertuang dulu.

Realist : Pada tahap ini kita mulai berfikir bagaimana mimpi itu bisa direalisasikan, dan mulai melakukan perencanaan. Untuk itu tahap ini juga bisa disebut tahap realisasi.
Cara realist :
• Bayangkan kita menghadapi setumpuk naskah, atau draf desain, yang diserahkan oleh seorang penulis atau seniman. Tugas kita harus mematangkanya.
• Maka, yang akan kita lakukan adalah melihat sistematika dan kelengkapanya, lalu menilai apakah kerangka sudah logis, strukturnya mengikuti kaidah-kaidah yang standar, wajar, dan konsisten? Apakah detail-detailnya sudah memadai, lengkap dengan unsur spesifik yang menguatkan keunikan dan citra yang ingin ditonjolkan?
• Tugas si logis di sini yang menyistematisasi, membuatnya lebih focus dan konsisten pada tema utama, serta melengkapinya dengan detail, gaya, unsur-unsur yang unik, menggugah perasaan penikmat.

Critics : pada tahap ini kita melakukan kritik terhadap tahap planer, atau melakukan kritik terhadap perencanaan yang sudah dilakukan.
Cara critics :
• Mulai dari menantang tema, tujuan, hipotesis, hingga asumsi yang digunakan. Menantang sistematika, konsistensi pengungkapan atau penulisan.
• Hingga sikap kritis terhadap aspek-aspek teknis dan finishing, seperti tata bahasa, titik koma, dan kaidah-kaidah dasar lainya.
• Si kritikus perlu bersikap sebagai lawan, penguji, atau anggota tim penilai proposal (karya). Memosisikan diri sebagai pembeli, konsumen, atau pengguna sehingga hasil yang diharapkan adalah karya yang tahan uji dan layak jual.

MATERI SELANJUTNYA


Keranjang Tembakau Temanggung Harga Paling Murah

Artikel Terkait
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: MATERI PELATIHAN KEMENPORA PELATIHAN PENGEMBANGAN KARAKTER WIRAUSAHA DAN KETERAMPILAN MEMBACA PELUANG BISNIS TAHUN 2014
Ditulis oleh Unknown
Tolong di share ke teman-teman ya,, artikel rating 5 dari 5.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://tani-temanggung.blogspot.com/2014/06/materi-pelatihan-kemenpora-pelatihan.html. Terima kasih sudah singgah dan membaca artikel ini.

0 komentar:

Post a Comment

Template by Cara Membuat Email | Copyright of DINAMIKA HIDUP.