DINAMIKA HIDUP
5
komentar
Masalah dimana-mana, itu sudah menjadi sunatullah (ketentuan Allah SWT). Hidup memang telah berpasangan dengan masalah. Jika ada orang yang mengatakan dirinya tidak mempunyai masalah, itulah masalah baginya, ia tidak mempunyai masalah dalam hidupnya.
Perjalanan hidup. Roda kehidupan. Setidaknya itulah kiasan kata jika kita merujuk pada sesuatu yang terjadi dalam hidup kita. Baik atau buruk, Sedih dan senang semuanya pasti kita alami. Ada yang menyenangkan tapi ada pula yang memusingkan kepala. Hidup terus berputar. Dunia memang ibarat roda. Terkadang posisi diatas, terkadang juga berada dibawah dan itu sangat berkaitan
.
Ya,, Beginilah hidup..., lengkap dengan suka dukanya serta segala lika-likunya. Terkadang hidup jadi sedemikian tidak terkontrol sebagaimana yang kita harapkan. Terkadang juga kita dibuat kelelahan mengikuti alurnya yang sedemikian penuh liku.
Tapi begitulah hidup, yang tak dapat kita atur untuk terus sesuai dengan keinginan kita. Kita tak dapat memaksa hidup selalu manis dan indah. Kita tak dapat memaksa semua orang bisa suka dan sayang pada kita. Kita tak dapat membuat lingkungan selalu bersahabat dengan kita.
“Kehidupan bukanlah jalan yang lurus dan mudah dilalui di mana kita bisa bepergian bebas tanpa halangan.
Kehidupan seringkali berupa jalan-jalan sempit yang menyesatkan, di mana kita harus mencari jalan, tersesat dan bingung! Sering rasanya sampai pada jalan tak berujung.
Dan disaat semuanya dimulai kembali dari awal dengan impian yang satu per satu tercapai, mimpi lama yang sedikit demi sedikit mulai terwujudkan, kekecawaan, kegalauan, kesedihan itu kembali hadir. Senang sedih hadir berganti karena keduanya berdampingan bagai dua sisi mata uang. Mengutuk ketidak tegasan, meratapi ketakutan yang telah lalu hanya menambah besar ganjalan di hati. Harapan dan asa yang sempat hadir hilang begitu saja
Ketika usaha kita tidak memuaskan, ketika harapan kita tidak tercapai, ketika hidup berbeda pendapat dengan kita, itulah gambaran kecil masalah. Namun dibalik masalah tersebutlah terdapat suatu pembelajaran, masalah ingin diri kita menjadi pribadi yang lebih baik dengan meng-upgrade (menaikan) semua skill (kemampuan) dan membesarkan hati kita agar kita tidak mudah merasa dikecewakan oleh kehidupan. Apalagi sampai berfikir jika hidup ini tidak adil.
Percayalah. Semua ada waktunya. Coba saja untuk menerima jika keadaan hari ini adalah yang terbaik dari-Nya. Cukuplah kekecewaan dan kesedihan. Lelah sekali menjalani semua ini dengan energi negatif. Percayalah, suatu saat angan dan harapan itu akan terwujud karena tidak ada yang tidak mungkin oleh Yang Maha Kuasa.
Ini adalah sebuah metafora, orde satu tambah satu sama dengan dua, tentang interaksi dalam realita. Namun, mengapa pada satu titik tertentu mereka berhenti dari pergelutan arus dinamika diri? Pikiran dan jiwanya berhenti berkembang. Kemalasan dan kenyamanan lebih menguasai ketimbang semangat dan ambisi. Tubuh mereka terus berdinamika berubah menjadi tua tetapi pikiran dan jiwa mereka tetap kanak-kanak.
Suatu ketika dalam kehidupannya, manusia akan merasakan begitu pesat dinamika pikiran dan jiwa mereka sampai jasad lelah untuk mengikutinya. Kehidupan yang dinamis selalu mengusung perubahan. Perubahan dekat dengan adaptasi. Beradaptasi berarti menunjukkan eksistensi dalam realitas. Berubah berarti beradaptasi tanpa kehilangan identitas. Bukan yang kuat yang bertahan, tetapi yang adaptif. Perubahan adalah bukti kehidupan. Manusia yang hidup akan selalu berubah, perubahan memberikan harapan.
Air yang tergenang, pasti dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk dan lumut. Akhirnya air yang tergenang itu pun akan menjadi kotor, bahkan dapat menjadi tempat hidup kuman-kuman. Tentu bahaya sekali bukan?
Berbeda halnya dengan air sungai. Air itu tetap bergerak mengalir, menciptakan arus, sehingga sulit bagi nyamuk dan bakteri untuk berkembang biak. Apalagi air sungai menjadi tempat favorit ikan-ikan yang suka dengan arus yang deras. Menjadi sebuah tantangan bagi dirinya untuk tetap hidup.
Seperti itulah kehidupan. Ketika hidup kita tanpa arus (statis), tentu hidup akan membosankan dan tidak menyenangkan. Tapi jika kita mencoba untuk tetap bergerak dan beraktivitas (dinamis), pastilah kita akan merasakan bagaimana manis & pahitnya sebuah kehidupan. Dan tanpa disadari kehidupan akan membawa kita pada suatu titik dimana kita bisa berkata bahwa hiup ini indah, hidup ini menakjubkan. Dan berterima kasihlah kepada Tuhan karena kita telah diberi kepercayaan untuk mengarungi kehidupan yang singkat ini.
Akhir kata, tetaplah berikhtiar (berusaha) dan berdo'a serta tawakal (berserah diri setelah berusaha) kepada Allah SWT atas pemberian hidup kepada kita, agar kita mengerti bagaimana Maha Penyayangnya Allah kepada makhluk (ciptaan)-Nya. Agar kita memahami bagaimana Maha Adil Allah mengatur hidup, dan bagaimana Maha Tahunya Allah terhadap permasalahan hidup makhluk-Nya.
Baca Selengkapnya ....