Sebenarnya banyak sekali sisi kehidupan yang bisa kita ulas dari kota kecil ini salah satunya adalah sebuah masakan yang unik dan sudah mendarah daging bagi masyarakat Temanggung umumnya. Sego gono atau nasi gono adalah makanan khas dari Kota Temanggung. Sego gono sendiri terbuat dari nasi dicampur daun lembayung, kacang panjang, kelapa dan ikan teri, Jangan dilihat dari tampilannya yang memang apa adanya seperti Kota Temanggung yang apa adanya tapi lihatlah dari sisi rasa yang ditawarkan. Saya jamin jika anda mencoba masakan ini pasti tidak akan menyesal dan mungkin anda akan mencobanya lagi dilain waktu.

Asal usul sego gono sendiri tidak diketahui entah siapa orang yang pertama kali menemukan resep masakan ini dan menamainya dengan nama sego gono bukan sego Temanggung atau lain sebagainya. Tetapi yang jelas masakan ini sudah ada dari zaman dulu. Dulu sego gono biasanya dipake untuk acara syukuran misal ulang tahun. Kalau ditempat saya dulu namanya bukan ulang tahun tetapi bancakan, dimana kita akan disajikan sego gono dalam satu wadah yang besar yang biasanya orang tua menyiapkannya dalam tampah yang bagian bawahnya dialasi dengan daun pisang dan diatas sego gono diberi kerupuk atau tempe goreng.

Jangan salah, dahulu makanan seperti itu sudah sangat istimewa, jarang-jarang kita bisa makan sego gono. Tapi sekarang kebanyakan orang merayakan ulang tahun tidak lagi menggunakan sego gono, tetapi sudah berubah menjadi kue tart dan hiasan lilin. Sego gono juga biasanya dipakai untuk acara penyambutan panen, kadang juga dipakai untuk mengirim sanak saudara yang bekerja di ladang. Kini saya menemui makanan nasi gono hanya kalau ada acara kerja bakti, itu saja belum tentu dengan sego gono, sekarang malah sudah diganti dengan kue kering atau kue-kue basah yang lain.

Dan yang lebih memprihatinkan lagi sekarang di Temanggung sudah banyak menjamur angkringan, di desa tempat saya tinggal saja sudah ada 3 buah angkringan. Mereka menjajakan sebuah makanan yang dinamakan nasi kucing. Hanya nasi dan beberapa buah ikan teri atau sedikit daging bandeng. Saat saya jajan nasi kucing di angkringan teman saya, sekilas saya berfikir bagaimana jika penjual nasi kucing di Temanggung itu berubah menjadi nasi gono, dan cara penyajiannya dalam keadaan hangat. Mungkin akan laris juga mengingat udara malam di Kota ini sangat dingin, sambil makan nasi gono kita minum kopi hitam khas dari Temanggung.

Bukan hal yang tidak mungkin jika suatu saat penjual nasi gono akan menjadi tujuan utama orang-orang yang melakukan kegiatan dimalam hari, semisal saat musim rajang daun tembakau di Temanggung biasanya orang-orang akan sangat menikmati nasi gono ini, rasa lelah mereka seakan terganti dengan rasa gurih dan kehangatan dari nasi gono ini. Pemuda-pemuda dan generasi baru dari Temanggung juga nantinya akan mengetahui jika ini adalah makanan khas dari Temanggung. Dan dengan adanya angkringan yang menyediakan nasi gono hangat tentu akan membuat suatu image bahwa angkringan di Temanggung itu tidaklah sama dengan angkringan di daerah Jogja, Solo, Semarang, Magelang atau di daerah lainnya. Temanggung punya gaya sendiri, punya keunikan tersendiri, mungkin dengan seperti ini akan banyak para pelancong yang saat melewati Kota Temangung sengaja untuk singgah dan mencicipi makanan khas dari kota kita.

Tetapi semua itu barulah sebuah khayalan, mungkin akan terealisasikan mungkin juga tidak sama sekali. Tetapi yang jelas kita pernah mempunyai salah satu makanan khas yaitu nasi gono.

Keranjang Tembakau Temanggung Harga Paling Murah