Lumpang gading adalah peninggalan bersejarah di Temanggung, yang terletak di di Dusun Kenteng Desa Krawitan Kec. Candiroto Kabupaten Temanggung. Lumpang gading adalah batu tua yang berbentuk tidak seperti lumpang pada umumnya, namun Lumpang gading berbentuk seperti meja dan ada lubang ditengahnya. Lumpang gading berada di tengah perkebunan kopi salah satu warga setempat di dusun kenteng Desa krawitan Kec Candiroto Kabupaten Temanggung dan merupakan peninggalan nenek moyang yang sangat berharga
dan sarat akan kisah magis bagi yang mempercayainya, namun sayang bersama dengan ditulisnya artikel ini fasilitas di sekitar tempat Lumpang gading masih jauh dari kesan kalau tempat ini adalah tempat pariwisata, ini adalah aset kebudayaan Temanggung dan juga belum adanya promosi akan tempat bersejarah ini dan mungkin juga belum ada penelitian tentang batu ini berasal dari tahun berapa.


Menurut informasi para sesepuh Desa krawitan konon bahwa lumpang ini sebenarnya bukan lumpang biasa yang seperti kita kenal seperti halnya lumpang-lumpang umum biasanya, lumpang ini merupakan kuburan tetua dari para biksu budha pada jaman dulu. Di dalam lubang ditengah-tengah lumpang ini terdapat sisa abu dari tetua biksu budha pada jaman dulu. Para biksu dan orang-orang yang menganut agama budha di sekitar wilayah itu sangat mengkeramatkannya, maklum saja di daerah Temanggung terutama di daerah Ngadirejo dan Candiroto dulunya adalah bekas pemukiman warga, pada masa mataram kuno, dengan adanya mata air suci jumprit yang biasa dipergunakan untuk upacara hari Waisak di Borobudur dan telah ditemukan pula situs liyangan yang diperkirakan situs tersebut melebihi luas candi borobudur.

Akan tetapi kebenaran dari abu biksu itu tidak bisa kita lihat dan buktikan pada masa sekarang, karena seiring dengan berjalannya waktu, abu dari sang biksu itupun lenyap berganti dengan air yang sangat jernih, yang secara alami tertampung di bagian lumpang atau bagian tengah dari batu yang berbentuk seperti meja itu. Konon menurut cerita orang tua dan dari para sesepuh di Desa Krawitan, air itu mempunyai keistimewaan tersendiri. Bilamana air yang berasal dari lumpang tersebut dipercaya mampu menyembuhkan segala macam penyakit mulai dari penyakit ringan hingga penyakit berat, dengan cara anda meminumnya atau sekedar untuk cuci muka. Terlepas dari khasiat air itu, percaya atau tidak percaya, itu adalah peninggalan dari nenek moyang kita,,

Kedu, hari Kamis titimongso 5 bulan Haji tahun Be ( 31 Juli 1825 ), Pangeran Diponegoro mengirimkan surat perintah kepada rakyat Kedu yang berbunyi:

Keranjang Tembakau Temanggung Harga Paling Murah