Jika kita membiacarakan tentang curug-curug yang ada di jawa tengah, saya yakin teman-teman jarang yang menceritakan tentang curug trocoh. Kebanyakan dari teman-teman lebih memilih tema curug sewu atau curug lain sebagainya. Sebenarnya jika kita berbicara tentang keindahan, "ini bukan berbicara soal terkenalnya atau tidaknya, tetapi kita berbicara tentang keindahan, pasti teman-teman akan lebih suka membicarakan curug yang satu ini. Sebuah curug yang mempunyai ketinggian 120 M dan sebuah curug yang masih alami, jauh dari kesan curug-curug yang sudah dikomersialkan, curug yang masih perawan, yang masih bagitu asri di Kota Temangung.

Ya Curug Trocoh atau kita bisa menyebutnya dengan nama lain curug surodipo. Curug surodipo yang berada di daerah Temanggung bagian utara ini dan tepatnya terletak di desa Tawangsari kecamatan Wonoboyo, berjarak kurang lebih 28 Km dari kota Temanggung, pesona keindahan dan kesejukan akan menyambut kalian begitu kalian menapakan kaki di sini, percikan air yang terbentuk seperti kabut yang berasal dari uap air terjun akan menyapu tubuh dan membuat kita merasa segar seperti dalam steambath yang dingin, kadangkala terlihat pelangi melingkar di sekitar curug bila terkena sinar matahari. Curug trocoh memang tidak seperti curug-curug yang kita kenal ditempat lain karena disini kita bisa melihat suatu perbedaannya, kelebihan curug ini memiliki lima terjunan yang bertingkat-tingkat rata-rata setiap 20 M, air jatuh dari tebing batu yang terbentuk seperti relief alam yang indah.

Nama Curug Surodipo diberikan sebagai penghormatan kepada tokoh legenda lokal, Ki Ageng Surodipo adalah salah seorang panglima perang Pangeran Diponegoro ( 1825 - 1830 ), yang membangun benteng pertahanan di desa Tawangsari Wonoboyo, ada beberapa petilasan tak jauh dari lokasi tersebut.


Sebuah tempat persemedian berupa goa-goa di sekitar bebatuan besar yang bernama Watu Godheg yang berada tidak jauh dari curug dipercaya sebagai petilasan Ki Ageng Surodipo, tidak sedikit dari para pengunjung yang sengaja datang hanya untuk melakukan meditasi di tempat tersebut dan untuk memperoleh kekuatan supranatural. Entah cerita itu benar atau tidak sayapun juga belum pernah melakukan meditasi di sana. Akan tetapi jika kita melihat banyak orang yang bermeditasi mungkin kebenaran itu memang ada, atau mungkin juga karena orang itu memang suka bermeditasi demi mendapatkan ketenangan dalam jiwanya, karena memang lokasi disekitar curug ini masih terkesan belum terjamah dan masih menawarkan kesan kalau inilah sebenarnya fenomena alam yang nyata, belum ada perubahan dan masih seperti beberapa tahun silam.

Keistimewaan Curug Surodipo yang lainnya adalah karena debit airnya yang tidak pernah surut, pada musim kemarau terkering sekalipun air teteap mengalir dengan deras, jadi untuk para pengunjung jangan khawatir karena pada musim kemarau para pengunjung juga dapat bersantai diatas bebatuan alam sambil menikmati keindahan air terjun, atau bermain air yang bersih, dingin dan menyegarkan, lingkungan sekitar air terjun masih sangat alami, sejauh mata memandang anda akan disuguhi dengan gugusan pepohonan hijau yang menyejukkan. Mungkin inilah ytang disebut sebagai zamrud khatulistiwa.



Sekedar info untuk teman-teman yang ingin pergi ke tempat ini untuk membawa bekal, teman-teman bisa membelinya ddari penduduk sekitar yang membuka warung, karena dari tempat parkir kita masih harus berjalan kaki menuju tempat ini. Tidak terlalu jauh kok perjalanannya, hanya saja karena sangking asri dan alaminya disana, membuat kita kesulitan untuk menemukan penjual makanan atau minuman.
Tertarik untuk datang kesini,,??
Curug trocoh menawarkan kepada anda untuk menyatu dengan suasana alam di sana, jauh dari kesan tempat ini tempat pariwisata yang komersial.

Curug Lawe – Benang Halus dari Temanggung

Keranjang Tembakau Temanggung Harga Paling Murah